Thursday, December 7, 2023

Lee Kuan Yew: Ojo Kesusu

Betapa sabarnya Lee Kuan Yew (LKY).

Ia tidak buru-buru menjadikan anaknya, Lee Hsien Loong, langsung menggantikannya ketika LKY lengser sebagai Perdana Menteri di tahun 1990.

Waktu itu, Lee junior sudah menjadi anggota parlemen (umur 32 tahun), lalu menapaki karirnya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri (umur 34 tahun), lalu Wakil Menteri Pertahanan. Di ketentaraan (SAF - Singapore Armed Forces), ia berpangkat Brigadir Jenderal.

Toh LKY belum menganggap anaknya cukup. Ia tidak mau anaknya langsung lompat. "Don’t look for shortcuts. Jangan instan, ojo kesusu,” katanya.

Itu tidak pantas.

Di dunia politik dikenal adanya fatsun politik, artinya kesantunan politik atau etika politik.

Kita sering mendengar bahwa politik itu kotor. Tetapi yang menjadikannya kotor sebenarnya adalah manusia yang berpolitik. Padahal politik itu juga punya etika.

Lalu LKY digantikan oleh Goh Chok Tong sebagai Perdana Menteri di tahun 1990.

PM Goh mempercayakan beberapa jabatan penting kepada Lee Hsien Loong: sebagai salah satu deputinya, sebagai Chairman Monetary Authority of Singapore (Gubernur Bank Sentral) lalu Menteri Keuangan.

LKY membiarkan anaknya mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dulu. Ia sabar. Anaknya juga sabar. Mereka menunggu 14 tahun sampai Lee junior matang.

Apakah 14 tahun adalah waktu yang panjang? Bagi LKY dan anaknya, itu adalah sebuah proses yang harus dilalui.

Tertulis di konstitusi Singapura bahwa seorang presiden harus berumur minimal 45 tahun. Untuk jabatan Perdana Menteri, entah berapa umur minimal. Tetapi seandainya ada aturannya pun, rasanya LKY tidak bakal setuju konstitusi diubah demi anaknya yang saat ia lengser masih berumur 38 tahun.

Ia adalah strongman saat itu. Ia pasti bisa, kalau ia mau. Tetapi ia mengerti fatsun politik, etika politik.

Setelah Lee Hsien Loong menggantikan Goh di tahun 2004, ia membuktikan bahwa seseorang yang jadi sesuatu karena sebuah proses memang punya kualitas.

Jika LKY masih hidup saat ini, mungkin ia akan mengernyitkan dahi melihat Indonesia, dimana seorang yang belum 3 tahun jadi walikota langsung melompat jadi cawapres.

***

Serpong, 3 Des 2023

Titus J.

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...