Thursday, August 8, 2019

Minke


(Catatan Film Bumi Manusia – part3)

Dia adalah seorang priyayi, seorang Raden Mas yang tahu betul soal feodalisme yang merajai tanah Jawa kala itu. Bukan hanya tahu, tapi mengalaminya. Dan ia ingin menjungkalkan adat yang dipegang teguh oleh ayahnya sendiri dengan rasa bangga.


Ia menyanjung adat Eropa bahkan tergila-gila dengan egalitarianisme dan humanisme yang ia pelajari di sekolah Belanda, tapi ia meludahi perilaku Belanda yang mengingkari adab dan didikan yang mereka ajarkan sendiri atas nama ego kolonialisme dan warna kulit. Gurunya sendiri, seorang Belanda totok, memanggilnya 'monkey' karena ia pribumi, dan setelahnya ia pun punya nama baru: 'Minke'. Sejak itulah ia membawa nama itu kemanapun. Tak masalah. Otaknya tidak berkurang se-ons pun dengan ejekan itu.

Yang paling dibencinya adalah penindasan atas nama apapun kepada manusia.
"Beginikah aku harus berlaku? Merangkak-rangkak dengan lutut seperti keong padahal Tuhan memberi manusia kaki untuk berjalan? Dan itupun harus pula dengan memberi sembah setiap beberapa ingsut lututku menggeser lantai? Keparat!" makinya dalam hati di hadapan Bupati yang memanggilnya menghadap.

Sementara priyayi lain sekolah di HBS agar kelak bisa menjadi pejabat semisal Bupati, ia tidak. Ia sekolah untuk mengenal manusia. Dari pengetahuannya tentang manusia ia menulis tentang manusia di koran. Ia membaca tentang manusia di koran. Itulah sebabnya ia tak tertarik berita-berita soal mutasi pejabat, promosi pangkat, dan ukuran derajat. "Duniaku adalah bumi manusia dan persoalannya, bukan atribut manusianya," katanya.

Ketika ia secara tak direncanakan bertamu ke Buitenzorg Wonokromo itu dan bertemu dengan Nyai Ontosoroh dan anak gadisnya, iapun menghirup nafas kehidupan mereka. Sejak itu ia tak bisa keluar, karena di situlah ia menemukan bumi manusia dan segala persoalannya.

Setiap menyobek kalendar harian di rumah itu, selalu ada yang terkuak yang belum ia ketahui, lantas lembar demi lembar ia kunyah pelan-pelan hingga tak disadarinya ia masuk ke dalam labirin.

Dapatkah ia keluar dari sana? Tunggu 15 Agustus 2019 di bioskop.

***
Serpong, 8 Ags 2019
Titus J.

No comments:

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...