Wednesday, April 10, 2019

Memetik Rejeki


Dalam setiap kesempatan saya naik transportasi online, baik ketika saya beredar di Jakarta maupun dari rumah menuju stasiun kereta dan sebaliknya, di dalam mobil saya sering mengajak ngobrol sopirnya.

Walaupun ngobrolnya "ngalor-ngidul", dua hal yang selalu saya tanyakan adalah dimana sopir itu tinggal, dan bagaimana order hari itu.

Soal tempat tinggal ini sering mengejutkan saya. Ada sopir yang berasal dari Purwakarta. Sopir ini cuma pulang ke Purwakarta seminggu sekali, dan selama beredar di Jakarta, malam hari ia tidur di dalam mobil. Kalau mandi ia mencari toilet umum. Dari sini saja kita mengerti betapa hebat perjuangannya untuk memetik rejekinya.

Pernah juga sopir saya adalah seorang wanita, berjilbab. Ia mulai meng-on-kan aplikasinya jam 7 pagi, setelah ia antarkan anaknya ke sekolah. "Saya cuma sampai jam 1 siang aja Pak," katanya. "Kok nggak sampai sore Bu?" tanya saya. Ibu ini lalu menjelaskan bahwa ia harus menjemput anaknya dari sekolah, setelah itu pulang, memasak, dan menemani anaknya belajar.

Suatu hari saya harus berangkat ke bandara jam 3 dini hari untuk mengejar penerbangan pertama. Saya tanya ke sopirnya kok pagi buta begini sudah on. "Saya sengaja 'ngalong' Pak, sebab nggak suka macet," jawabnya. Jadilah ia seperti kalong (kelelawar) yang melek malam hari dan tidur siang hari.

Masih banyak cerita soal sopir-sopir online itu. "Bagaimana order hari ini Pak? Ramai?" tanya saya. "Alhamdullillah Pak, ada aja," jawabnya. "Asal kita rajin, order nggak kurang Pak," jawab sopir yang lain. Saya ikut senang mendengar jawaban mereka.

Ada juga sopir yang mengeluh sepanjang perjalanan, tapi jumlahnya sedikit. Kira-kira dari sepuluh sopir, paling hanya dua. Saya lalu membandingkan dengan sopir Purwakarta itu, Ibu berjilbab itu, atau si kalong itu.

Hidup memang perjuangan, tetapi asyik. Tuhan selalu ingat kepada mereka yang mau berjuang, bukan yang suka mengeluh dan menyalahkan keadaan. Ia sudah menyediakan rejeki di sepanjang jalan kehidupan, tinggal apakah kita mau memetiknya dengan rajin, atau membiarkan rejeki dipatok ayam.

***
Serpong, 9 Apr 2019
Titus J.

No comments:

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...