Wednesday, April 3, 2019

Graceful Grace

Grace Natalie ini bukan perempuan biasa. Pertama, di usia yang semuda itu, ia - lahir 1982 - mampu mendirikan partai politik (PSI). Kedua, ia adalah seorang keturunan Tionghoa dan Kristen. Orang bilang ia punya status dobel minoritas. Banyak orang berbisik, status Grace ini bakal jadi batu sandungan baginya di dunia politik. Ini Indonesia, bro & sis!

Tapi justru itu point-nya. Ia berani membuktikan bahwa minoritas itu hanya soal mindset, tidak perlu merasa inferior. Bukankah minoritas yang berkontribusi lebih berguna daripada mereka yang tidak berbuat apa-apa?

PSI mengukir 'partainya anak muda' sebagai identitas. Ini terobosan cerdas. Selama ini anak-anak muda cenderung apatis bahkan anti berpolitik. Dalam pikiran mereka politik terlalu kotor, dan sudah banyak makan korban. Tetapi Grace berhasil mengubah stigma. PSI membawa wajah baru politik. Maka disana berkumpullah anak-anak muda cerdas, beragam dan penuh idealisme.

Mendengar Grace berpidato, wawancara, talk show, kita melihat anak muda dengan pikiran yang jernih dan otak yang cerdas. Politisi-politisi lain berani bicara dan berdebat tetapi kepalanya kosong.

Mungkin bagi partai-partai "tua" yang sudah mapan, PSI hanya dipandang sebelah mata, dianggap penggembira belaka. Terserah. Tapi kenyataannya hanya PSI yang berani teriak lantang untuk melawan intoleransi. Hanya PSI yang berani menolak poligami. Hanya PSI yang melakukan seleksi caleg dengan transparan, agar partainya diisi oleh caleg berkualitas dan berintegritas. Orang-orang seperti ini layak kita dukung, sebab mereka memberikan harapan. Kita ingin mereka mengisi kursi-kursi di Senayan.

"PSI punya 2 fokus perjuangan, yaitu melawan intoleransi dan korupsi," kata Grace. Jujur saya miris dengan keberanian Grace, sebab panggung politik di Indonesia begitu keras. Di luar sana banyak serigala buas. Tetapi ia telah memilih jalan, sebuah jalan yang sempit, yang tidak banyak orang berani menempuhnya.

"Never be afraid to stand with the minority when the minority is right, for the minority which is right will one day be the majority" - William Jennings Bryan

***
Serpong, 3 Apr 2019
Titus J.

No comments:

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...