Monday, April 1, 2019

Belum 100


Pra-Paskah 2019 - hari#23

Betapa salehnya anak muda yang datang berlari-lari itu kepada Yesus. Ia bukan hanya saleh, tetapi juga kaya-raya. Sudah saleh dan kaya-raya, ia pun berjiwa mulia. Kurang apa?


Karena kemuliaan jiwanya itu ia tahu tata-krama.  Ia memanggil Yesus dengan sebutan 'Guru', lalu bersujud di kaki-Nya sebagai tanda respeknya kepada Yesus.

Anak muda itu tentu berasal dari keluarga yang religius, yang setiap hari belajar kitab suci. Mungkin ia masih berumur 20-25an tahun. Tetapi sungguh istimewa, di usia semuda itu ia sudah menanyakan soal hidup kekal, sebuah topik yang tidak menarik bagi anak-anak muda karena merupakan masa yang masih jauh.

"Soal hidup kekal, hmm.. kau tentu tahu perintah Allah yang tertulis itu, bukan?" tanya Yesus. "Oh, semuanya itu telah aku lakukan, Guru," jawabnya dengan mata berbinar sambil memainkan jari-jarinya seperti menghitung: jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, hormatilah ayah-ibumu...

Yesus tersenyum dan menatap matanya dengan penuh kasih. Anak muda itu seperti murid yang berharap gurunya memberikan nilai 100, sempurna. "Great! Hanya satu kekuranganmu," kata Yesus. Anak muda itu terpana. "Juallah seluruh hartamu, bagikanlah kepada orang-orang miskin, lalu ikutlah Aku," kata Yesus lagi.

Dan tiba-tiba senyap. Orang-orang yang berkerumun sambil menguping itu terkesiap. Raut muka anak muda itu terlihat kecewa. "Tak cukupkah kesalehanku dan amalku? Oh, seandainya aku tak bertanya soal ini kepada-Nya," begitu mungkin yang dipikirkannya. Ia benar-benar tidak menyangka mendengar jawaban Yesus.

Betapa banyak orang yang bangga karena sudah menjalankan perintah agamanya, tetapi benarkah mereka mencintai Tuhan lebih daripada semua miliknya?

Anak muda itu pergi untuk mencari jawaban lain soal hidup kekal, kemanapun, kepada siapapun, ia akan terus mencari sampai menemukan jawaban sesuai dengan keinginannya, asal tak harus berpisah dengan hartanya.

Yesus memandang punggungnya dari jauh dengan rasa iba. Ia tak pernah memaksa seseorang untuk mengikuti-Nya. Ia hanya pernah berpesan, "Dimana hartamu berada, disitulah hatimu berada."

***
Serpong, 1 Apr 2019
Titus J.

No comments:

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...