Thursday, March 21, 2019

Hati Yang Hitam


Pra-Paskah 2019 - hari#14

Petrus dan Yudas Iskariot adalah dua murid Yesus yang ikut menorehkan tinta merah pada jejak sengsara Yesus. Mereka sama-sama mengalami kegagalan. Tragis memang. Dari kisah tentang dua murid yang sama-sama gagal itu, sebenarnya ada perbedaan yang penting untuk kita renungkan.

Kegagalan Petrus terjadi begitu spontan. Ia adalah seorang yang polos, berani, outspoken. "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku," kata Yesus. "Tidak, Guru. Sekalipun mereka lari, aku tak akan meninggalkan-Mu," kata Petrus dengan spontan dan gagah berani. Tetapi ketika Yesus ditangkap dan dibawa ke hadapan imam besar, lalu ada orang menudingnya, "Engkau pasti murid-Nya!", maka iapun menjawab, "Ah, ngawur! Aku tak kenal Dia!" Itu adalah jawaban yang spontan karena takut. Sangat wajar, Petrus adalah manusia biasa.

Tapi Yudas berbeda. Ia merencanakan pengkhianatan. Itu premeditated betrayal, bukan spontan. Ia secara sadar mendatangi mahkamah agama, "Apa yang akan engkau berikan padaku jika aku menyerahkan Dia?" Dan ketika para imam itu menjanjikan imbalan 30 keping perak, Alkitab menulis: "Mulai saat itu ia mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus." Angka 30 keping perak adalah harga seorang budak (Keluaran 21:32). Betapa recehannya Yudas menimbang harga Gurunya untuk sebuah pengkhianatan.

People make mistakes, kata orang bijak. Tetapi ada orang yang dilahirkan dengan nature jahat dan tidak bisa berubah. Yesus sudah mengingatkan Yudas. "Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku," kata-Nya. Dan Yudas pun berpura-pura bertanya, "Bukan aku ya Guru?" Ketika ia mengatakan ini, tidakkah hatinya bergetar saat menatap mata Gurunya? Dan adegan "serah-terima" yang ia lakukan di Taman Getsemani itu sungguh licik. Ia mengucapkan salam kepada Yesus, mencium-Nya, lalu menyerahkan-Nya.

Petrus menangis tersedu-sedu ketika mendengar ayam berkokok, Yudas melemparkan kepingan perak itu ketika tahu Yesus divonis mati. Di akhir kisah, Petrus dipulihkan, tetapi Yudas mengambil seutas tali dan mencari pohon.

Hati Yudas benar-benar hitam. 


***
Serpong, 21 Mar 2019
Titus J.

No comments:

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...