Saturday, March 16, 2019

Airmata Yang Jatuh di Kaki-Nya


Pra-Paskah 2019 - hari#10

Seorang Farisi bernama Simon mengundang Yesus untuk makan di rumahnya. Tumben Yesus mau menerima undangannya. Biasanya Yesus lebih suka bergaul dengan rakyat jelata, ketimbang dengan para elit.

Sebenarnya saya ingin tahu apa yang dibicarakan dalam acara makan itu, sebab acara makan yang dihadiri tokoh akan selalu ada topik penting untuk dibicarakan. Tidak mungkin tokoh-tokoh berkumpul dalam acara perjamuan makan tidak membicarakan sesuatu yang spesial. Masa mereka cuma ngomongin lezatnya ayam goreng, sup kambing, tongseng, dan sambel terasi yang terhidang di meja? Tidak mungkin.

Tetapi tidak ada catatan apapun di Alkitab tentang agenda pembicaraan yang dipersiapkan oleh orang Farisi itu, malahan yang ditulis adalah sebuah kejadian tentang seorang perempuan berdosa yang tiba-tiba datang ke acara itu, menangis di kaki-Nya, memecahkan buli-buli berisi minyak wangi yang mahal, lalu meminyaki kaki Yesus dan mengelapnya dengan rambutnya. Istilah perempuan berdosa di Alkitab merujuk kepada pelacur. Alkitab bahkan memberi penegasan bahwa di kota itu, perempuan itu "terkenal" sebagai perempuan berdosa (Lukas 7). Saking terkenalnya, orang Farisi itu langsung membatin, "Jika Ia ini Nabi, tentu Ia tahu bahwa perempuan ini adalah perempuan berdosa. Kok mau-maunya Ia dijamah oleh perempuan yang najis ini?"

Tetapi Yesus yang tahu apa yang ada dalam hati orang Farisi itu membela perempuan itu. Ia justru melihat jiwa yang berharga pada perempuan itu, yang memiliki ketulusan hati, yang mengakui bahwa dosanya membutuhkan pengampunan. Sedangkan orang Farisi itu walaupun membuka pintu rumahnya, ia tidak membuka hatinya untuk Yesus.

"Dosanya yang banyak itu telah diampuni," kata Yesus di sela sedu-sedan perempuan itu. Itulah sebabnya ia pecahkan buli-buli minyak wangi itu, ia pecahkan gengsinya, ia pecahkan masa lalunya yang berdosa, dan membawa persembahan kasihnya kepada Yesus.

"Sebab orang yang sedikit diampuni, sedikit pula berbuat kasih," kata Yesus di tengah perjamuan makan itu lalu berpamitan meninggalkan orang Farisi yang merasa suci itu. 

***
Serpong, 16 Mar 2019
Titus J.

No comments:

Colin Powell Who Firmed About His Calling

General Colin Powell was not only a successful military soldier, but also politician, diplomat, and statesman. In the 1995s, he was a pres...