Sudah sejak lama saya mengagumi Martin Luther King, Jr. (MLK), yang terkenal dengan perjuangannya melawan diskriminasi rasial dalam Civil Rights Movement di Amerika Serikat tahun 1960-an. Hanya orang-orang pemberani yang akan berada di barisan depan melawan ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan oleh sebuah negara. Bayangkan, masa itu manusia dibedakan berdasarkan warna kulit: sekolah dibedakan untuk kulit putih dan kulit berwarna (sebut saja terus-terang dengan kulit hitam). Restoran dibedakan. Yang bukan kulit putih tidak boleh makan di restoran khusus kulit putih. Tempat duduk di bus dibedakan, bahkan toilet juga dibedakan. Orang kulit hitam tidak boleh kencing di toilet secara sembarangan, harus cermat melihat yang mana kloset bertulisan “Colored” dan yang mana bertuliskan “White”. Dimanapun, dalam suatu keadaan yang represif, selalu ada pemberani yang tampil seperti MLK. Salah satu trigger bagi MLK untuk melawan adalah soal bus segregation itu. Pada tahun 1955 di Montgomery,...
Life is beautiful, and also..., simple.