Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Tuhan mampir di Kalijodo

Di suatu pagi bulan Februari tahun dua ribu enam belas yang tidak terlalu sejuk dan tidak pula terlalu panas, Tuhan berjalan-jalan di Kalijodo. Ia menghentikan langkah-Nya ketika sebuah nyanyian menggema dari kerumunan beberapa puluh orang yang sedang mengikuti kebaktian di sebuah gereja yang terletak di antara padatnya pemukiman dan cafĂ© yang kalau malam hari begitu semarak dan kalau pagi hari tertidur lelap. Puluhan sepeda motor dan bajaj berjajar di halaman parkir gereja yang luasnya hanya beberapa meter saja. Di situlah Tuhan mampir. Jemaat gereja yang sederhana  itu terus menyanyi dengan khusuk. Lagu yang dipilih oleh pemimpin pujian adalah “Briku hati”. Maka diiringi dengan organ tunggal yang suaranya sember, yang pemain organnya mengangguk-angguk konsisten mengikuti irama, jemaat itu menyanyikan: “ Briku hati untuk menyembah-Mu, briku hati untuk mengasihi-Mu, briku hati memuji-Mu dan mengasihi Engkau, seperti wanita yang datang mengurapi-Mu…. “ Jari-jemari pem...

Seandainya mereka mendengarkan Ahok

Seandainya anggota Komisi II DPR dan sederet nama-nama besar yang ‘bermain’ di proyek e-KTP beberapa tahun lalu itu mau mendengarkan Ahok, tentu mereka akan selamat dari hari penghakiman saat ini. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, dan sekarang tinggal piring-piring kotor sisa dari sebuah pesta yang membuat mereka deg-degan setiap kali membaca koran dan menonton TV hari-hari ini. Entahlah, uang 2,3 Triliun yang dibuat bancaan itu begitu berkuasa hingga orang-orang terhormat itu tak berkuasa untuk menolak. Dan seperti biasa, beberapa dari mereka yang disebut di dalam dakwaan jaksa di pengadilan Tipikor minggu lalu membantah bahwa mereka ikut mengambil bagian. Tidak perlu heran kalau mereka berkilah. Mereka makan, kenyang, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: “Aku tidak berbuat jahat.” Sebanyak 37 orang anggota Komisi II DPR yang disebut di dalam dakwaan jaksa itu sekarang pasti teringat kembali kepada Ahok, rekan mereka yang dikucilkan karena ‘ngerepotin’ pembahasan proyek e-KTP...

Ahok dan rejeki anak sholeh

Sebenarnya kejadian salaman antara Ahok dan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi adalah hal yang wajar, karena Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta yang bisa saja diminta oleh Presiden untuk mendampingi menyambut tamu Negara. Tetapi salaman itu menjadi istimewa karena ada dua alasan: Pertama, tamunya sendiri memang istimewa, khususnya bagi rakyat Indonesia. Raja Salman adalah pemimpin Arab yang sangat dihormati di Indonesia – Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia - karena beliau menjadi penjaga dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah. Raja Salman membangun fasilitas untuk menerima jutaan umat Muslim seluruh dunia setiap tahun dalam rangka menunaikan rukun Islam kelima: haji (ziarah) ke Baitullah Makkah. Kedua, karena sehari sebelumnya, Rizieq Shihab - yang menjadi saksi di persidangan kasus penistaan agama - tidak mau menyalami Ahok. Rizieq dan Ahok sudah lama berseteru, dan di persidangan itulah untuk pertama kalinya keduanya ‘face-off’ (berhadapan) ...