Ah, janda itu. Ia telah membikin malu kita. Ia berjalan pelahan sambil tertunduk, karena ia sadar dan rumangsa (tahu diri) bahwa orang-orang yang memberi persembahan sebelum dia adalah orang-orang berduit, yang waktu menuju peti persembahan berjalan dengan langkah tegap dan kepala mendongak. Janda itu berjalan gemetar karena ia tahu bukan hanya orang-orang kaya yang sedang berada di bait Allah itu, tetapi Seorang Pengajar top, yaitu Yesus, baru saja menyelesaikan khotbah-Nya. Janda itu menggenggam rapat-rapat uang recehnya agar tak ada yang tahu berapa keping dalam genggamannya yang akan dimasukkan ke peti persembahan (Tak ada orang yang bangga karena memberi receh, bukan?). Ia begitu miskin. Semiskin apakah ia? Hari itu ia cuma punya dua peser. Itu bukan uang sisa-sisa, tetapi memang ia hanya punya dua peser itu. Peser adalah mata uang terkecil Yahudi. Untuk membantu kita membayangkan berapa banyak yang janda itu punyai, baiklah kita konversi nilai peser itu ke Rupiah. ...
Life is beautiful, and also..., simple.