Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2008

Parmin

(Dimuat di Harian Suara Pembaruan - 17 Januari 1999. Cerpen ini diilhami keadaan saat itu yang sedang marak dengan isu pembantaian dukun santet oleh orang-orang yang berpakaian ala ninja di Jawa Timur) Punya anggota keluarga yang sakit jiwa rasanya memang menyedihkan dan memilukan. Itulah keluhan yang sering dilontarkan oleh Bu Paitun, tentang anak bungsunya, Parmin, yang kini berumur lima belas tahun, yang dikenal di desanya sebagai orang tidak waras. Mending Parmin hanya diam di rumah, mau bertingkah sampai jungkir balikpun tak terlalu dihiraukan oleh Bu Paitun dan Malik, kakak satu-satunya. Tapi Parmin suka keluyuran. Kegemarannya adalah jalan kaki. Kemanapun ia selalu jalan kaki, tak peduli jauh. Pagi-pagi bangun tidur ia sudah ngelayap. Bu Paitun selalu kebingungan dan tergopoh-gopoh menyuruh Malik agar mencari Parmin dan membawanya pulang. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menemukan Parmin. Paling-paling ia berdiri di perempatan jalan, menghitung satu-satu sepeda yang lewat sa...

Pearl Market, Dari Versace Sampai Giordano

Catatan perjalanan ke Beijing (bagian pertama) Memang luar biasa negeri Cina sekarang. Rasa penat yang saya rasakan duduk di pesawat semalaman dari Changi airport Singapore seketika hilang waktu pesawat Singapore Airlines yang saya tumpangi menurunkan badannya pelahan di atas kota Beijing. Kelopak mata yang berat tiba-tiba terbuka begitu suara pramugari menyatakan bahwa sesaat lagi kami akan mendarat. Hari itu tanggal 2 September 2007, sekitar jam 6 pagi waktu setempat. Langit di sebelah saya yang tembus dari jendela pesawat kelihatan biru keabu-abuan. Kepala saya terus menoleh ke jendela melihat hamparan ruang yang luas tak terkira. Makin lama makin jelas terlihat bentuk-bentuk yang beraneka ragam di bawah sana persis seperti sebuah mainan anak-anak, hingga satu demi satu hamparan itu berubah menjadi susunan gedung, jalan-jalan yang mengular, dan rimbun hijau pepohonan yang sambung-menyambung. Di International airport Beijing pesawat mendarat. Saya bersama teman saya, Sri, melangkah k...

Politik Jeruk Makan Jeruk

Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR-RI, Yudhi Chrisnandi mungkin perlu belajar memilih kursi secara bijak, karena tidak semua kursi walaupun fungsinya sama yaitu untuk duduk, cocok bagi dirinya. Mungkin pendiriannya untuk berbeda sendiri dengan fraksinya tentang penggunaan hak angket kenaikan harga BBM mendapat applause dari mahasiswa dan dari kalangan pemrotes kebijakan pemerintah yang tidak populer tersebut. Tapi tidak bagi Golkar. Setelah sikapnya itu Yudhi mendapat teguran tertulis dari fraksinya. Ketua Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan teguran itu adalah kartu kuning bagi Yudhi, artinya, kalau di sepak bola pemain yang mendapatkan kartu kuning sampai 2 kali akan otomatis kena kartu merah alias harus out . Ditinjau dari sisi Partai Golkar, teguran terhadap Yudhi adalah hal yang wajar. Kenapa? Karena Yudhi jelas-jelas “melawan” kebijakan partainya. Mungkin anda complain , “Wah, kalau begitu Golkar tidak demokratis dong.” Ini bukan masalah demokratis atau tidak, tapi sebuah o...

Berteman Dengan Mie Instant

Seorang teman memberitahu saya, harga-harga yang naik belakangan ini sungguh sangat terasa dampaknya terutama bagi masyarakat bawah (kurang mampu). Teman saya ngobrol dengan koleganya yang bekerja di sebuah supermarket besar. Obrolan berawal dari keluh-kesah tentang kecenderungan sepinya penjualan sejak bulan Juni 2008. Apa penyebabnya? Apakah karena harga-harga naik (sejak pemerintah menaikkan harga BBM), atau karena bulan Juni-Juli adalah bulan liburan sehingga banyak yang keluar kota, atau karena orang-orang lagi pada berhemat menjelang tahun ajaran baru dimana biaya sekolah harus lebih diutamakan daripada belanja? Menurut kolega teman saya yang dari supermarket itu, memang benar ada penurunan penjualan terhadap barang-barang kebutuhan pokok. Beberapa item yang sangat menyolok adalah penjualan daging ayam turun sampai 30% dari bulan sebelumnya, daging sapi turun drastis sekitar 40%, bahkan penjualan telurpun begitu mengejutkan karena terjun bebas (prosentasenya saya lupa). Tetapi ya...